Mereka ditemukan di gunung388 hujan Afrika Sub-Sahara dan terbagi menjadi dua spesies: Gorila Barat (Gorilla gorilla) dan Gorila Timur (Gorilla beringei), masing-masing terbagi menjadi dua subspesies. Gorila memiliki tubuh yang besar dan berotot, dengan lengan yang panjang, kepala yang besar, dan jari-jari yang kuat.
Gorila hidup secara sosial dalam kelompok yang dipimpin oleh satu atau beberapa pejantan dewasa yang disebut sebagai “sosok dominan”. Kelompok gorila terdiri dari beberapa betina dewasa, anak-anak, dan mungkin beberapa pejantan muda yang belum matang secara seksual. Mereka biasanya tinggal di hutan hujan yang lebat dan bergantung pada makanan seperti buah-buahan, daun, rebung, dan kadang-kadang serangga.
Salah satu ciri khas gorila adalah bakat mereka dalam berkomunikasi melalui bahasa tubuh, mimik wajah, dan suara. Mereka dapat mengekspresikan emosi seperti kegembiraan, ketakutan, atau agresi melalui gerakan tubuh dan suara khas gorila. Meskipun terlihat kuat dan perkasa, gorila sebenarnya adalah hewan yang damai dan lebih memilih menghindari konflik daripada terlibat dalam pertarungan.
Gorila telah terancam akibat kehilangan habitat alam, perburuan ilegal, dan penyakit. Upaya konservasi telah dilakukan untuk melindungi gorila dan habitatnya, termasuk pendidikan kepada masyarakat setempat, pengawasan terhadap perburuan ilegal, dan pemulihan hutan hujan yang rusak. Perlindungan terhadap gorila sangat penting untuk menjaga keberlangsungan spesies ini di alam liar.
Dengan kecerdasan, kekuatan, dan kompleksitas perilaku sosial mereka, gorila merupakan makhluk yang menarik dan menunjukkan kedekatan evolusi antara manusia dan simpanse. Studi lebih lanjut tentang perilaku dan ekologi gorila tidak hanya meningkatkan pemahaman kita tentang kehidupan hewan, tetapi juga membantu dalam upaya pelestarian alam dan keberlanjutan lingkungan di mana gorila dan spesies lainnya hidup.